TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
Saya
yakin para pembaca sekalian pasti pernah mendengar tentang seorang
arsitek. Secara otomatis juga pernah mendengar bahwa arsitek bisa
membantu anda untuk mendesain bangunan yang anda inginkan. Tetapi apakah
anda pernah mendengar tentang gambar kerja?
Dalam bekerja, arsitek jelas mempunyai
produk yakni gambar desain, bisa berupa sketsa, gambar 2 dimensi (denah,
fasad), dan juga gambar kerja. Anda pasti sudah tau mengenai gambar
sketsa, begitu juga dengan gambar denah dan fasad, namun apakah anda
mengerti tentang gambar kerja?
.
Menurut WIKIPEDIA :
Gambar teknis, juga dikenal sebagai gambar kerja,
adalah disiplin akademis untuk menciptakan standar teknis gambar
oleh arsitek , desainer interior , perancang , insinyur desain , dan
profesional terkait. Standar dan konvensi untuk tata letak, ketebalan
baris, ukuran teks, simbol, proyeksi melihat, geometri deskriptif,
dimensi, dan notasi yang digunakan untuk membuat gambar yang idealnya
ditafsirkan hanya satu cara.
.
Gambar kerja, secara gampang, adalah
gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan antara ide ke dalam
wujud fisik. Gambar kerja harus dipahami oleh semua personel yang
terlibat dalam proses pembangunan fisik. Gambar kerja pun terdiri dari
berbagai unsur, yang memuat informasi mengenai dimensi, bahan, dan
warna.
Dalam prosesnya, kontraktor pelaksana
lapangan akan meminta gambar kerja kepada arsitek untuk digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek. Mulai dari nol, sampai finish.
Gambar kerja akan membantu kontraktor untuk menciptakan wujud fisik
sesuai dengan ide sang arsitek. Dengan bantuan gambar kerja, sang
arsitek tidak perlu untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur
pembangunan, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Maka dari itu,
gambar kerja harus bisa dibaca dan dipahami oleh kontraktor pelaksana.
Mungkin akan lebih jelas jika saya menuliskan beberapa contoh isi dari gambar kerja.
1. Rencana Pondasi, Sloof dan detail
Gambar berisi informasi mengenai jenis
pondasi meliputi ukuran lebar atas dan bawah, kedalaman, bahan dan
susunan. Dalam prakteknya, jenis pondasi bisa berbeda-beda tergantung
dari jenis bangunan dan keadaan tanah. Beberapa jenis pondasi akan saya
ulas dalam halaman lain.
Sedangkan sloof adalah beton melintang
yang berada pada atas pondasi (terkadang berdiri sendiri tergantung
jenis pondasi), yang berfungsi sebagai pengikat kolom bagian bawah.
Keberadaan sloof sangat penting untuk menjaga agar kolom tidak bergeser
jika terjadi goyangan seperti gempa.
2. Rencana Balok LataiBalok latai adalah balok beton yang berfungsi melindungi kusen pintu dan jendela dari beban tembok bata yang berada diatasnya. Balok latai melintang diatas kusen pintu/jendela dan terhubung antara kolom ke kolom. Hampir sama dengan ringbalk, namun dengan dimensi yang lebih kecil.
3. Potongan Bangunan
Yakni proyeksi bangunan yang dilihat dengan cara memotong bangunan dan melihatnya dari samping. Hal ini berfungsi untuk menunjukkan peletakan dan hubungan antar unsur bangunan. Terlebih lagi untuk mengetahui ketinggian levelling lantai, ketinggian plafon, ketinggian atap, dsb. Dengan potongan bangunan akan kelihatan bagaimana isi dari bangunan tersebut, mulai dari pondasi hingga atap. Gambar potongan bangunan sangat penting dalam proses pelaksanaan pembangunan.
4. Rencana Atap
Yakni gambar pemasangan rangka atap dan penutup atap. Bagaimana peletakan balok nok, gording, usuk, reng, talang, genteng dan kerpus, serta ukuran dan jarak. Begitu juga apabila rangka atap menggunakan baja ringan. Juga berisi tentang jenis penutup atap yang digunakan. Detail rencana atap biasanya berisi detail kuda-kuda (apabila menggunakan kuda-kuda), detail sambungan kayu, detail posisi dan bentk rangka apabila terdapat bentuk yang tidak konvensional.
5. Rencana Plafond
Yakni gambar pola plafond dan rangkanya. Jenis rangka yang digunakan, ukuran, jenis penutup plafond yang digunakan, grid rangka, juga apabila desain plafon menggunakan variasi naik turun (levelling). Grid rangka plafond tergantung jenis penutup plafond yang digunakan. Misal, penutup eternit menggunakan grid 1 x 1 m, sedang penutup gypsum menggunakan grid 60 x 60 cm. Begitu pula dengan penutup plafond lainnya.
6. Rencana Pola Lantai
Yaitu gambar rencana penutup lantai. Berisi tentang jenis material, grid dan ukuran, serta pola variasi yang akan digunakan.
7. Peletakan Pintu dan Jendela dan detail
Yaitu gambar rencana peletakan posisi pintu dan jendela di setiap ruangan. Peletakan pintu dan jendela disertai dengan detail keterangan mengenai ukuran tinggi-lebar-tebal (baik kusen dan daun), bahan yang digunakan, finishing, dan peletakannya.
8. Rencana Air Bersih, Sanitasi dan detail
Yaitu gambar yang menunjukkan segala hal yang berhubungan dengan pola pemipaan air bersih-air kotor-air tinja, tata letak sumur, septick tank, bak kontrol, dan sumur peresapan. Juga berisi tentang detail ukuran dan bahan pipa saluran, dimensi septick tank, bak kontrol, dan sumur peresapan.
9. Rencana Elektrikal dan Titik Lampu
Yaitu gambar yang menjelaskan segala hal tentang instalasi listrik dan AC. Berisi tentang jumlah, letak, dan saluran instalasi titik lampu, stop kontak, dan AC. Juga berisi informasi jumlah MCB dan pembagian daya, serta letak meteran listrik dan sekering/MCB. Dalam detail berisi informasi besaran daya lampu dan peralatan elektronik lainnya.
Demikian sedikit yang bisa saya sampaikan. Memang tidak terlalu detail, karena sangat banyak hal yang bisa dijelaskan apabila berhubungan dengan gambar kerja. Semoga sedikit informasi diatas bisa membantu… :-D